Sejarah Candi Borobudur
Sunday, May 22, 2016
1 Comment
Sejarah Candi Borobudur
Sejarah Candi Borobudur, asal mula,
penemuan dan relief Borobudur – Bangunan kuno yang merupakan salah satu
keajaiban dunia ini begitu banyak menyimpan jejak sejarah masa lampau,
terutama bagi bangsa Indonesia. Bagaimana Borobudur dibangun? Siapa yang
membangun? Kapan candi Borobudur ditemukan? Beberapa pertanyaan
tersebut rasanya menarik untuk dicari jawabannya.
Sejarah merupakan kejadian masa lampau
yang kita sendiri tidak mengalaminya. Jadi kita tidak mungkin
mengetahuinya secara nyata, jelas dan pasti. Mengapa? Karena kita tidak
hidup pada zaman candi Borobudur. Jadi, jika nanti ada tulisan yang
kurang pas atau bahkan salah, alangkah senangnya jika berbagi dengan
penulis. Admin menulis hanya berdasarkan beberapa referensi baik offline
(buku) maupun online (internet).
Borobudur merupakan sebuah candi
peninggalan kerajaan Buddha yang letaknya sebelah selatan Magelang,
kurang lebih 40 km sebelah barat laut kota Yogyakarta. Dataran subur
yang mengelilingi bangsa Barat menyebutnya sebagai The Garden of Java yang berarti Taman Jawa. Dataran tersebut dikelilingi 4 gunung, yaitu sebagai berikut :
1. Gunung Sumbing, tingginya 3.371 m
2. Gunung Sindoro, tingginya 3.135 m
3. Gunung Merbabu, tingginya 3.142 m, dan
4. Gunung Merapi, tingginya 2.911 m
Asal mula Borobudur
Candi Borobudur merupakan bangunan kuno
yang memiliki stupa tertua dan kompleks stupa terbesar di dunia. Oleh
UNESCO namanya tercatat sebagai pewarisan budaya dunia dan dianggap
sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Menurut sejarahnya, Candi
Borobudur dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang
pembangunannya memakan waktu selama kurang lebih 50 tahun. Dimulai dari
tahun 778 sampai 856 Masehi, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja,
dan 200 tahun sebelum Notre Dame.
Borobudur merupakan sebuah bangunan
berbentuk piramida berundak yang terbagi atas 9 lapis lantai. Enam
lantai bagian bawah berbentuk platform bujur sangkar, lingkaran
terluarnya dipenuhi dengan galeri relief, yang merupakan gudang pusaka
seni pahat yang tersohor di dunia, panjang nya mencapai 2,5 km, sehingga
Borobudur hampir sama dengan piramida Mesir,
Nama Borobudur diperkirakan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu : Vihara Buddha Ur, yang berarti Kuil Buddha
dari puncak gunung.
Sebelumnya, candi peninggalan Dinasti
Syailendra memiliki ketinggian 42 meter, tetapi setelah mengalami
pemugaran, tingginya berkurang menjadi 34,5 meter, dengan dimensi 123 x
123 m, lantai/tingkat 10. Lantai 1 sampai 6 berbentuk segi empat, dan
lantai 7 sampai 10 berbentuk lingkaran.
Candi Borobudur menghadap ke timur,
terdiri dari 1.460 panel, yang masing-masing panel memiliki lebar 2
meter. Luas seluruh dindingnya mencapai 2.500 meter persegi, yang penuh
dengan relief. Panel yang memiliki relief berjumlah 1.212.
Menurut penelitian para ahli sejarah,
jumlah patung Buddha terdapat sekitar 504, baik patung yang masih utuh
dan yang hancur. Hingga saat ini Borobudur sudah dipugar sebanyak 2x,
yaitu tahun 1905 sampai 1910, dan tahun 1973 sampai 1983.
Penemuan Candi Borobudur
Pada tahun 1006 Masehi terjadi sebuah
letusan maha dahsyat gunung berapi, Borobudur terkubur di bawah lapisan
abu gunung berapi. Baru pada tahun 1814 Masehi, candi peninggalan Buddha
tersebut ditemukan dibalik hutan belantara yang lebat.
Diceritakan saat itu Raffles yang
merupakan wakil gubernur Inggris yang ditugaskan di pulau Jawa mendengar
cerita dari para pemburu dan penduduk tentang ditemukannya sebuah candi
besar yang tersembunyi di dalam hutan lebat. Maka Raffles mengutus
insinyur WN-Belanda untuk menyatakan hal tersebut. Dan benar adanya,
akhirnya Borobudur timbul di nusantara. Tahun 1973 dengan bantuan
UNESCO, dilakukan restorasi berskala besar terhadap Candi Borobudur.
5 tahap pembangunan Borobudur
Candi Borobudur dibangun dalam kurun
waktu kurang lebih 50 tahun, melalui beberapa tahapan. Dari beberapa
tahap pembangunannya desain candi ini mengalami beberapa kali perubahan
pula. Berikut 5 tahap pembangunan Borobudur :
Tahap pertama, dimulai sekitar
tahun 780 Masehi. Pada tahap ini, masih merupakan bangunan kecil dengan 3
buah teras bertumpuk, didirikan ketika bangunan lainnya mulai dibangun
dan kemudian dihancurkan. Kemungkinan awalnya dirancang sebagai sebuah
piramida bertingkat.
Tahap kedua. Pada tahap kedua,
pondasi candi diperlebar, menutupi kaki asli. Jumlah teras juga
diperbanyak, menjadi 2 buah teras persegi empat dan 1 buah teras bundar.
Tahap Ketiga. Pada tahap ketiga
ini, perubahan lebih teliti diterapkan. Puncak teras bundar dipindah dan
digantikan dengan serangkaian tiga buah teras bundar. Di puncak setiap
teras dibangun stupa juga.
Tahap keempat dan kelima. Terjadi
sedikit perubahan pada monumen, penambahan relief-relief baru dan
perubahan tangga dan patung di sepanjang jalan. Simbol pada monumen
tetap sama, namun, sebagian besar dekorasinya dirubah.
Kesalahan desain Candi Borobudur
Menurut I Gusti Ngurah Anom (Dirjen
Kebudayaan) dalam “Simposium Rahasia di Balik Keagungan Borobudur” yang
diselenggarakan oleh Dhammasena Universitas Trisakti di Jakarta, desain
candi Borobudur mengalami kesalahan, yang kemudian diperbaiki dengan
membuat kaki tambahan yang menutupi kaki aslinya. Hal ini dilakukan pada
tahap kedua pembangunan candi.
Adanya dua kaki tambahan tersebut
pertama kali diketahui oleh Yzerman (tahun 1885) ketika mengadakan
penelitian penyelamatan Candi Borobudur dari bahaya kerusakan. Kaki
tambahan seperti yang terlihat sekarang, bentuknya sederhana dan acap
kali disebut teras lebar.
Teras lebar tersebut menutupi relief di
kaki asli, terdiri dari 160 pigura. Di beberapa pigura terdapat tulisan
singkat sebagai petunjuk ringkas bagi pemahat candi dalam huruf Jawa
Kuno. Dan ternyata kata-kata yang dipergunakan tersebut juga terdapat
dalam kitab Mahakarmavibhangga yang memuat cerita tentang cara kerja
hukum karma dalam kehidupan manusia.
Yang menjadi polemik di kalangan para
arkeolog hingga saat ini adalah : Mengapa relief di kaki asli Candi
Borobudur ditutup? Sebagian berpendapat sekedar masalah teknis agar
candi itu tidak longsor, karena kaki aslinya sangat curam. Namun,
sebagian lagi mengatakan bahwa penutupan kaki candi karena alasan
keagamaan.Argumentasinya, karena relief di kaki asli menggambarkan
kehidupan nyata sehari-hari yang terkadang berkesan sadis, seronok, dan
lain sebagainya. Hal ini dianggap tidak pantas diketahui oleh umat
Buddha yang berkunjung ke Borobudur.
Apakah memang telah terjadi kesalahan desain dalam pembangunan Borobudur? Tidak ada seorangpun yang tahu dengan pasti
6 Patung Buddha dan posisinya
Di Candi Borobudur, terdapat patung
Buddha yang memiliki 6 bentuk atau mudra yang berbeda. Keenam mudra
Buddha tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bhumisparcamudra (memanggil bumi untuk menyaksikan)
Posisinya tangan kanan Buddha menyentuh
bumi, diletakkan di atas lutut kanan, jari-jari menunjuk ke bawah. Mudra
ini melambangkan permintaan Buddha kepada Dewa Bumi untuk menyaksikan
perilakunya yang benar ketika menyangkal tuduhan Mara. Mudra ini
merupakan ciri khas bagi Dhyani Buddha Aksobhya.
2. Abhayamudra
Posisinya tangan kanan Buddha di
letakkan di atas paha kanan, telapak tangan menghadap ke atas.
Melambangkan upaya penghalauan terhadap rasa takut. Mudra ini merupakan
Dhyani Buddha Amoghasiddi, Buddha Utara.
3. Dhyanamudra (meditasi)
Posisinya kedua tangan Budha terbuka dan
diletakkan di pangkuan, tangan kanan berada di atas tangan kiri, dan 2
ibu jari saling menyentuh. Mudra ini dianggap berasal dari Amitabha,
Dhyani Buddha Barat.
4. Varamudra (amal)
Posisinya, tangan kanan Budha diputar ke
atas, jari-jari ke bawah dan diletakkan di lutut kanan. Dhyani Buddha
tersebut adalah Ratnasambhava, Buddha Selatan.
5. Virtakamudra (posisi menimbang keputusan secara matang)
Posisi Sang Budha mengangkat tangan
kanan di atas lutut kanan, telapak tangan menghadap ke atas, dan ujung
jari telunjuk menyentuh ibu jari. Dhyani Buddha adalah Budha dari semua
arah.
6. Dharmacakramudra (perputaran roda Hukum)
Posisi Sang Budha : kedua tangan ditahan
di dada, tangan kiri di bawah tangan kanan, dan diputar ke atas dengan
jari manis menyentuh ibu jari, jari manis tangan kanan menyentuh jari
kelingking kiri. Posisi ini memberi kesan perputaran roda, dan
dihubungkan dengan Vairocana. Melambangkan kotbah pertama Sakyamuni di
Taman Kijang di Benares. Dhyani Buddha Puncak.
Relief Candi Borobudur
Relief yang terukir di permukaan dinding candi Borobudur merupakan karya seni yang tak ternilai harganya. Saat pembangunan Borobudur tahap pertama, terdapat serangkaian relief pada kaki bangunan.Ilustrasi teks/tulisannya diambil dari Karmavibhangga (Hukum Sebab Akibat). Teks tersebut mencerminkan niat baik dan imbalannya, tetapi lebih menitikberatkan pada hukuman berat bagi mereka yang berniat jahat, misalnya membunuh hewan, berkelahi dan sebagainya.
Dinding galeri pertama didekorasi oleh 4 rangkaian relief, yaitu : dua pada tembok serambi, dan dua pada tembok utama. Kedua rangkaian relief di dinding serambi diambil dari teks Jatakas, atau Kisah Kelahiran yang menceritakan kehidupan Sakyamuni (Buddha Gautama) dalam berbagai inkarnasi sebelum kelahirannya sebagai manusia. Tema dari kisah tersebut adalah pengorbanan diri sebagai sarana memperoleh kebaikan dan kelahiran yang lebih baik pada kehidupan berikutnya, dengan mencapai nirwana sebagai tujuan akhir.
Tingkat dinding utama selanjutnya yang lebih rendah dihias dengan kisah kelahiran yang lain. Menceritakan kehidupan orang-orang selain Sakyamuni yang juga memperoleh pencerahan. Berbeda dengan ajaran Buddha Theravada, yang didalamnya diyakini bahwa hanya 1 orang yang sanggup memperoleh pencerahan pada zaman ini, para pengikut Buddha Mahayana yakin banyak makhluk yang telah mencapai tahap ini. Teks ini disebut Avadanas.
Pada tingkat dinding utama yang lebih tinggi, galeri pertamanya berupa relief-relief yang menceritakan kehidupan Sakyamuni (Siddharta Gautama) sepanjang kehidupannya sebagai pangeran sebagai guru bertapa. Relief-relief ini dimulai ketika Buddha berada di surga sebelum reinkarnasi terakhirnya, dan berakhir dengan upacara pertamanya di Taman Kijang di Benares. Teks ini dinamakan Lalitavista.
Rangkaian ke-5 dan terakhir menempati 3 galeri Borobudur bagian atas. Teks tersebut digunakan sebagai sumber inspirasi yang disebut Gandavyuha. Ukiran tersebut menceritakan seorang pemuda, anak pedagang yang bernama Sudhana. Ia berguru dari satu guru ke guru lain dalam upaya mencari pencerahan. Sebagian besar relief menunjukkan adegan Sudhana bepergian dengan berbagai alat angkutan, seperti kereta kuda dan gajah.
Juga ditunjukkan adegan ketika dia berlutut di hadapan para gurunya (kalayanamitra/teman baik), baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan Bodhisattvas. Penjelajahan pemuda tersebut berakhir di Istana Maitreya, Buddha di masa depan, di puncak gunung Sumeru, dimana ia diberi pelajaran dan memiliki berbagai pandangan.
Rangkaian terakhir relief di teras bagian atas diambil dari lanjutan teks ini, disebut Bhadracari, dimana Sudhana bersumpah untuk menjadi Bodhisattva, dan mengikuti contoh Bodhisattva tertentu bernama Samantabhadra.
Penempatan rangkaian relief pada tingkat paling tinggi dari candi Borobudur menunjukkan bahwa relief tersebut merupakan teks yang paling dihormati oleh pendiri Borobudur. Adegan-adegan relief sepertinya didesain untuk mendorong para peziarah agar mengikuti contoh Sudhana ketika memanjat gunung, yang melambangkan tujuan dan sumber kebijaksanaan tertinggi.
Maka dari itu pantaslah rasanya jika kita menyebut candi Candi Borobudur ajaib, hingga ia menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Mungkin kita tidak pernah membayangkan, bahwa di zaman dahulu yang belum ada ilmu pengetahuan secara formal, telah ada seorang manusia yang telah mampu merancang dan membangun monumen besar rumit, kokoh dan unik seperti Borobudur.
Batu yang sedemikian banyak ditumpuk satu per satu hingga membentuk sebuah bangunan tinggi yang indah dan kokoh. Setiap bagian dan reliefnya pun memiliki makna cerita dari keinginan manusia dan hukum sebab akibat.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)